Candi Prambanan terletak di perbatasan Provinsi Jawa tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Terlihat dari prasasti Shivagrha, candi dibangun pada tahun 850 M pada masa kerajaan dinasti Sanjaya yang beragam Hindu.
Pada tahun 1880 sampai 1918 dipugar dan tahun 1930 kembali dipugar secara besar-besaran. Pada tahun 2006 candi ini mengalami kerusakan parah akibat gempa yang terjadi di Yogyakarta, dan akhirnya kembali diperbaiki. Prambanan memiliki 3 altar (tempat pemujaan), dan memiliki relief dengan latar belakang cerita Kresnayana.
Candi Prambanan dibangun berkaitan dengan kisah Bandung Bondowoso dan tidak terlepas dari legenda Roro Jonggrang. Dikisahkan bahwa Roro Jonggrang adalah putri seorang raja yang bengis dan kejam, yaitu Prabu Boko, bahkan raja ini terkenal suka memakan daging manusia. Prabu Boko mamiliki seorang patih yang berwujud raksasa yang bernama Patih Gupala. Namun Roro Jonggrang berwujud wanita yang sangat cantik jelita.
Pada masa itu ada dua kerajaan Hindu yang cukup besar di tanah Jawa, yaitu kerajaan Pengging dengan rajanya Prabu Damar Moyo dan kerajaan Prabu Boko. Kerajaan Pengging yang dipimpin oleh Prabu Damar Moyo sangatlah sejahtera karena sang Prabu adalah raja yang arif bijaksana. Beliau memiliki putra mahkota yang sangat gagah pemberani yang bernama Bandung Bondowoso. Saat itu Prabu Boko ingin menguasai wilayah Prabu Damar Moyo dengan melakukan penyerangan besar-besaran yang mengakibatkan kehidupan masyarakat di kerajaan Pengging sangatlah terpuruk dan banyak kemiskinan dan kematian. Melihat kondisi rakyatnya yang demikian, Prabu Damar Moyo memerintahkan putranya untuk menyerang Prabu Boko, maka Bandung Bondowoso pun menyerang Prabu Damar Moyo hingga tewas. Mendengar ayahnya meninggal, maka Roro Jonggrang marah dan bersiap menghadapi Bandung Bondowoso yang saat itu akan menyerangnya.
Tatkala sampai, Bandung Bondowoso terkagum akan kecantikan Roro Jonggrang dan ingin mempersuntuingnya, tetapi karena dendam atas kematian ayahnya, maka Roro Jonggrang pun mengumpulkan strategi agar Bandung Bondowoso tewas. Maka Roro Jonggrang menyanggupi lamaran Bandung Bondowoso dengan mengajukan 2 syarat, yaitu Bandung Bondowoso diperintahkan untuk membuat Sumur Jalatunda dan mendirikan bangunan 1000 candi dalam satu malam.
Saat sumur Jalatunda sudah jadi, maka Roro Jonggrang memerintahkan Bandung Bondowoso untuk memasuki sumur, dan saat di dalam sumur ditimbun tanah, tetapi dengan kesaktiannya, dia berhasil keluar dari sumur dan murka terhadap Roro Jonggrang. Namun karena terpesona dengan kecantikannya, maka dia luluh dan menjalankan syarat yang kedua yaitu mendirikan 1000 candi dalam satu malam. Dengan bantuan jin, maka candi berhasil dibuat, tetapi hingga pada candi yang ke 999 Roro Jonggrang kembali mengatur siasat agar Bandung Bondowoso gagal, yaitu dengan mengerahkan para gadis agar membakar jerami dan mengetuk alu sehingga ayam berkokok dan pada akhirnya para jin pun pergi tak menyelesaikan pembuatan candi. Namun akhirnya Bandung Bondowoso menyadari akan kecurangan Roro Jonggrang, dan akhirnya dengan murkanya dia mengutuk Roro Jonggrang menjadi candi yang ke 1000 dan menyumpahi para gadis yang membantu menjadi perawan seumur hidup.