Sejarah Hari Valentine

Hari Valentine adalah hari yang identik dengan cinta, sayang, dan keromantisan. Namun di baliknya ada sejarah yang mengisahkan adanya Hari kasih sayang tersebut. Hari tersebut adalah salah satu hari raya bangsa Romawi Paganis yang menyembah berhala. Jadi hari tersebut termasuk dalam hari pemujaan berhala bagi bangsa Romawi Paganis.
Ada beberapa versi mengenai sejarah tersebutnya Hari Valentine. Namun yang sangat mengakar kuat adalah mengenai kisah Seorang pendeta yang bernama Santo Valentinus atau sering disapa St. Valentine. Beliau adalah seorang pendeta yang juga seorang tabib (dokter) yang dermawan. Dia merupakan utusan dari rhaetia dan dianggap sebagai uskup pertama yang sangat dimuliakan di Pasau.
Dikisahkan bahwa pada saat itu pendeta St. Valentine hidup pada masa kerajaan yang dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. St Valentine sangat membenci sang kaisar karena Kaisar Claudius sangat berambisi untuk menambah pasukan militernya demi merebut kekuasaan wilayah lain. Demi menambah pasukannya, maka ia memerintahkan agar para pemuda di wilayah kerajaannya harus ikut masuk dalam militer dan peperangan. Hal tersebut sangat ditentang karena para pemuda tidak ingin berpisah dari istri, anak, maupun kekasih hatinya. Mendengar hal tersebut maka sang kaisar mengeluarkan peraturan bahwa semua pria di wilayah kekuasaannya dilarang melangsungkan pernikahan. Tentu saja hal ini menjadi sangat tidak masuk akal dan semakin banyak rakyat yang menentangnya, termasuk pendeta St. Valentine.
Dengan adanya peraturan pelarangan menikah tersebut tidaklah lantas membuat sang pendeta tunduk pada aturan kaisar, bahkan sang pendeta masih tetap menjalankan tugasnya termasuk menikahkan pasangan yang ingin melangsungkan pernikahan, dan tentu saja hal ini dilakukan secara diam-diam di dalam suatu kapel kecil. 
Namun sayangnya, aksi berontaknya telah sampai pada telinga sang kaisar, dan akhirnya sang pendetapun dipenjara dan dihukum mati dengan cara dipenggal kepalanya.
Kematiannya adalah pada tanggal 14 February 269 M, dan pada akhirnya pada setiap tanggal 14 February sering diadakan upacara Lupercaria. Dan sebagai bentuk penghormatan serta pengkultusan kepada pendeta St. Valentine, maka tanggal 14 February disebut dengan Hari Valentine.
Jenasah St. Valentine digali dari makam St. Hyppolitus, kemudian sisa kerangkanya dimasukkan ke dalam peti emas dan dibawa ke Whitefriar Street Carmehte Chruch di Dublin. Hingga saat ini banyak wisatawan yang mengunjungi gereja tersebut dan mengadakan misa khusus pada malam Valentine.